Kamis, 15 September 2016

PENDEKATAN-PENDEKATAN KAJIAN DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Oleh: Muhamad Syamsudin

Dalam melakukan studi tentang Falsafah Pendidikan Islam dituntut penguasaan ilmu pengetahuan yang melengkapi dan tentunya dapat menjadi sumber potensi rujukan pemikiran pemikir bidang tersebut, yang meliputi sekurang-kurangnya sebagai berikut:
a.         Ilmu agama islam yang luas dan mendalam.
b.        Ilmu pengetahuan tentang kebudayaan islam yang umum serta sejarahnya, Filsafat islam yang umum serta ilmu-ilmu cabang kefilsafatan yang kontemporer pada saat ini.
c.         Ilmu tentang manusia, seperti psikologi dalam segala cabangnya yang relevan dengan pendidikan, serta mengenai perkembangan hidup manusia.
d.        Sciense dan teknologi yang terutama berkaitan dengan pengembangan hidup orang banyak yang berpengaruh terhadap pengembangan pendidikan, misalnya teknologi pendidikan.
e.         Ilmu tentang metode pendidikan dan riset pendidikan.
f.         Pengalaman tentang teknik-teknik operasional kependidikan dalam masyarakat.
g.        Ilmu pengetahuan tentang kemasyarakatan, terutama sosialogi pendidikan.
h.        Ilmu tentang kemanusiaan lainnya, seperti antropologi budaya, ekologi, dan sebagainya.
i.          Ilmu tentang teori kependidikan atau pedagogis.
Dengan menguasai disiplin ilmu di atas maka seorang pemikir dalam bidang pendidikan dapat merumuskan dan juga mengarahkan pendidikan tersebut kesuatu tujuan penciptaan manusia dimuka bumi ini yaitu sebagai hamba Allah dan juga sebagai Khalifah fi Al_ardhi.
Selanjutnya menurut Harry Schofield sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam Bernadib dalam bukunya filsafat pendidikan, menekankan bahwa ada dua pendekatan dalam studi filsafat pendidikan islam yaitu:
a.         Pendekatan Filsafat Historis
Dengan pendekatan filsafat historis yaitu dengan cara melakukan deteksi dari pertanyaan-pertanyaan filosofis yang diajukan, mana-mana yang telah mendapat jawaban dari para ahli sepanjang sejarah. Dalam sejarahnya filsafat telah berkembang dalam bentuk sistematika, jenis-jenis dan aliran-aliran filsafat yang tertentu. Oleh karena itu, kalau diajukan pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai macam masalah filosofis dalam bidang pendidikan, jawabannya melekat pada masing-masing system, jenis dan aliran-aliran filsafat tersebut. Dari sekian jawaban tersebut, kemudian dipilih jawaban mana yang sesuai dan dibutuhkan.
Dengan kita menganalisa sejarah perkembangan filsafat, khususnya filsafat pendidikan Islam maka kita akan melihat pemikiran-pemikiran filosof sebelumnya, yang mana kita ketahui banyak aliran-aliran yang timbul pada lapangan filsafat ini. Berbedanya pemikiran-pemikiran dari kalangan tokoh filsafat ini, lebih disebabkan oleh pandangan dan pijakan mereka terhadap pendidikan itu sendiri. Maka dengan menganalisa pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh filsafat kita dapat mengambil suata pelajaran ataupun suatu kesimpulan corak pendidikan mana yang sesuai dengan pendidikan kita pada masa sekarang ini.

b.        Pendekatan dengan Menggunakan Filsafat Kritis
Adapun yang dimaksud dengan cara pendekatan filsafat kritis, dimaksudkan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis dan diusahakan jawabannya secara filosofis pula, dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan filosofis.
Schofield  mengemukakan ada dua cara analisa pokok dalam pendekatan filsafat kritis yaitu:
1)      Analisa Bahasa Linguistik.
Analisa Bahasa adalah suatu usaha mengadakan interpretasi yang menyangkut pendapat-pendapat mengenai makna yang dimilikinya.Atau dengan kata lain analisa bahasa digunakan untuk mengetahui arti yang sesungguhnya dari sesuatu.
2)      Analisa konsep
Analisa konsep adalah suatu analisa mengenai istilah-istilah yang mewakili gagasan atau konsep.
Adapun metode atau pendekatan atau yang dipakai Filsafat Pendidikan Islam dalam memecahkan persoalan-persoalan pendidikan adalah:
a)      Metode spekulatif dan kontemplatif yang merupakan metode utama dalam setiap cabang filsafat. Kontemplatif atau tafakur adalah berfikir secara mendalam dalam situasi yang tenang dan sunyi untuk mendapatkan kebenaran tentang hakikat sesuatu yang dipikirkan.
b)      Pendekatan normative berarti aturan atau hukum-hukum. Norma menunjukkan keteraturan suatu system. Nilai juga menunjukkan baik buruk, berguna tidak bergunanya sesuatu. Norma juga akan menunjukkan arah gerak sesuatu aktivitas.
c)      Pendekatan ilmiah terhadap masalah actual, pada hakikatnya merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari pola berfikir rasional, empiris dan eksprimental yang telah berkembang pada masa jayanya filsafat Islam.

d)     Pendekatan yang bersifat komprehensip dan terpadu antara sumber-sumber naqli, akli dan imani.

Download disini