Oleh: Muhamad Syamsudin
Dalam
melakukan studi tentang Falsafah Pendidikan Islam dituntut penguasaan ilmu
pengetahuan yang melengkapi dan tentunya dapat menjadi sumber potensi rujukan
pemikiran pemikir bidang tersebut, yang meliputi sekurang-kurangnya sebagai
berikut:
a.
Ilmu agama islam yang luas dan mendalam.
b.
Ilmu pengetahuan tentang kebudayaan
islam yang umum serta sejarahnya, Filsafat islam yang umum serta ilmu-ilmu
cabang kefilsafatan yang kontemporer pada saat ini.
c.
Ilmu tentang manusia, seperti psikologi
dalam segala cabangnya yang relevan dengan pendidikan, serta mengenai
perkembangan hidup manusia.
d.
Sciense dan teknologi yang terutama
berkaitan dengan pengembangan hidup orang banyak yang berpengaruh terhadap
pengembangan pendidikan, misalnya teknologi pendidikan.
e.
Ilmu tentang metode pendidikan dan riset
pendidikan.
f.
Pengalaman tentang teknik-teknik
operasional kependidikan dalam masyarakat.
g.
Ilmu pengetahuan tentang kemasyarakatan,
terutama sosialogi pendidikan.
h.
Ilmu tentang kemanusiaan lainnya,
seperti antropologi budaya, ekologi, dan sebagainya.
i.
Ilmu tentang teori kependidikan atau
pedagogis.
Dengan
menguasai disiplin ilmu di atas maka seorang pemikir dalam bidang pendidikan dapat
merumuskan dan juga mengarahkan pendidikan tersebut kesuatu tujuan penciptaan
manusia dimuka bumi ini yaitu sebagai hamba Allah dan juga sebagai Khalifah fi
Al_ardhi.
Selanjutnya
menurut Harry Schofield sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam Bernadib dalam
bukunya filsafat pendidikan, menekankan bahwa ada dua pendekatan dalam studi filsafat
pendidikan islam yaitu:
a.
Pendekatan Filsafat Historis
Dengan pendekatan filsafat historis
yaitu dengan cara melakukan deteksi dari pertanyaan-pertanyaan filosofis yang
diajukan, mana-mana yang telah mendapat jawaban dari para ahli sepanjang
sejarah. Dalam sejarahnya filsafat telah berkembang dalam bentuk sistematika,
jenis-jenis dan aliran-aliran filsafat yang tertentu. Oleh karena itu, kalau
diajukan pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai macam masalah filosofis dalam
bidang pendidikan, jawabannya melekat pada masing-masing system, jenis dan
aliran-aliran filsafat tersebut. Dari sekian jawaban tersebut, kemudian dipilih
jawaban mana yang sesuai dan dibutuhkan.
Dengan kita menganalisa sejarah
perkembangan filsafat, khususnya filsafat pendidikan Islam maka kita akan
melihat pemikiran-pemikiran filosof sebelumnya, yang mana kita ketahui banyak
aliran-aliran yang timbul pada lapangan filsafat ini. Berbedanya pemikiran-pemikiran
dari kalangan tokoh filsafat ini, lebih disebabkan oleh pandangan dan pijakan
mereka terhadap pendidikan itu sendiri. Maka dengan menganalisa
pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh filsafat kita dapat mengambil suata pelajaran
ataupun suatu kesimpulan corak pendidikan mana yang sesuai dengan pendidikan
kita pada masa sekarang ini.
b.
Pendekatan dengan Menggunakan Filsafat
Kritis
Adapun
yang dimaksud dengan cara pendekatan filsafat kritis, dimaksudkan dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis dan diusahakan jawabannya secara
filosofis pula, dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan filosofis.
Schofield mengemukakan ada dua cara analisa pokok dalam
pendekatan filsafat kritis yaitu:
1) Analisa
Bahasa Linguistik.
Analisa Bahasa adalah suatu usaha
mengadakan interpretasi yang menyangkut pendapat-pendapat mengenai makna yang
dimilikinya.Atau dengan kata lain analisa bahasa digunakan untuk mengetahui
arti yang sesungguhnya dari sesuatu.
2) Analisa
konsep
Analisa konsep adalah suatu analisa
mengenai istilah-istilah yang mewakili gagasan atau konsep.
Adapun metode atau pendekatan atau yang
dipakai Filsafat Pendidikan Islam dalam memecahkan persoalan-persoalan
pendidikan adalah:
a) Metode
spekulatif dan kontemplatif yang merupakan metode utama dalam setiap cabang
filsafat. Kontemplatif atau tafakur adalah berfikir secara mendalam dalam
situasi yang tenang dan sunyi untuk mendapatkan kebenaran tentang hakikat
sesuatu yang dipikirkan.
b) Pendekatan
normative berarti aturan atau hukum-hukum. Norma menunjukkan keteraturan suatu
system. Nilai juga menunjukkan baik buruk, berguna tidak bergunanya sesuatu. Norma
juga akan menunjukkan arah gerak sesuatu aktivitas.
c) Pendekatan
ilmiah terhadap masalah actual, pada hakikatnya merupakan pengembangan dan
penyempurnaan dari pola berfikir rasional, empiris dan eksprimental yang telah
berkembang pada masa jayanya filsafat Islam.
d) Pendekatan
yang bersifat komprehensip dan terpadu antara sumber-sumber naqli, akli dan
imani.
Download disini